IMF Rayu Indonesia Agar Ngutang Lagi dan Lagi

Eramuslim.com -Kehadiran Managing Director IMF Christine Lagarde ke tanah air dinilai sebagai bentuk sindiran terhadap pertumbuhan ekonomi yang relatif lamban dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

“Itu lebih banyak ke sindiran karena kebetulan pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lamban sebenarnya, banyak tingkat pengangguran yang tinggi,” ujar pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah, Selasa (27/2).

Tak hanya itu, Trubus juga menduga ada agenda terselubung di balik kedatangan Lagarde tersebut, mengingat hubungan IMF dan Indonesia sudah kurang baik sejak zaman Soeharto di tahun 1997 yang menyebabkan krisis moneter. Kemudian, di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seluruh utang IMF dilunasi.

“Sebenarnya, kan hubungan IMF dengan Indonesia kan relatif sudah kurang baik. Kita kan sudah memutuskan hubungan dengan IMF, waktu Presiden SBY dulu. Ini IMF kelihatannya merayu mau menawarkan utang lagi kepada Indonesia. Akibat dilunasi utangnya, hubungan dengan IMF jadi kurang mesra,” tambahnya.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang besar-besaran tak dikolerasi dengan tingkat pengangguran di Indonesia, sementara isu pertumbuhan ekonomi tidak berkembang dalam kepemimpinan Jokowi, sehingga IMF mencari peluang untuk masuk kembali.

“Ternyata infrastruktur yang besar-besaran itu, tidak ada kolerasinya dengan tingkat pengangguran. Itu yang menyebabkan IMF, mau tidak mau cawe-cawe. Masak dia nggak ikut selama pembangunan Pak jokowi, masak IMF nggak kebagian kuenya. Ini kan sementara kuenya dimonopili China,” tandasnya.(kl/rmol)

loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.