Kunker Dinas Kominfo dan Media Sidoarjo ke KBB Tingkatkan Sinergitas
Oleh Tama
SIDOARJO,AMUNISINAEWS.COM– Guna meningkatkan sinergitas dan koordinasi , Dinas Kominfo Pemkab Sidoarjo bersama awak media yang bertugas di wilayah Sidoarjo melakukan studi Komperatif Peningkatan Pengetahuan ke daerah pemekaran terbaik nasional KBB (Kab Bandung Barat).
Kunjungan Kominfo Sidoarjo dan awak media, cetak maupun elektronik dipimpin langsung Asisten III/Administrasi Umum Pemkab Sidoarjo, Kissowo Sidi HP SH MH bersama Kepala Dinas Kominfo Sidoarjo, Drs Y Siswojo, serta beberapa kepala bidang terkait dan Ketua PWI Sidoarjo, pada Kamis (9/11) sampai dengan Jumat (10/11) sekitar pukul 09.30 WIB telah tiba di kantor Kabupaten Bandung bara,Jawa Barat.
Rombongan diterima langsung Asisten III KBB, Dra Agustina Piryanti , Kabag Humas Hari Mustika dan Ketua PWI KBB, Heni Suhaeni.
Asisten III Pemkab Sidoarjo, Kisowo Sidi megtakan, tujuan kedatangannya ini karena KBB dan Sidoarjo sebagian ada kesamaan,diantarannya sebagai kabupaten / kota penyangga.Sebagai penyangga ibu kota Propinsi Jabar. Disamping itu, KBB juga menjadi salah satu kabupaten terbaik dalam pengelolaan otonomi daerah (khusus daerah pemekaran di seluruh Indonesia).
”Oleh karena itu, saya berharap kepada media dapat melihat ada sisi lain. Ada yang baik dan bisa menginspirasi, serta bisa diterapkan di wilayah Kab Sidoarjo,” pinta Kisowo Sidi.
Sementara Asisten III KBB, Agustina, menguraikan, tentang kondisi KBB yang baru berdiri sekitar 10 tahun yang lalu, kalau KBB tidak seperti sekarang ini yang sudah mempunyai beberapa gedung, kantor sendiri. ”Sebelumnya kami pernah mengalami kotrak berpindah-pindah. Juga pernah menempati di salah satu eks pabrik di Desa Mekarsari, Kec Ngantrah ini,” urainya singkat.
Masih menurut Agustinan,keberhasilan ini merupakan keberhasilan Bupati Abu Bakar yang didukung masyarakat. Hingga kini kondisi KBB sudah mempunyai 16 kecamatan, dengan jumlah penduduk sekitar 1,6 juta jiwa. Wilayah jangkauan kami terjauh sekitar 60 km, dengan wilayah perbukitan dan rawan longsong.
”Sedangkan untuk APBD sudah mencapai Rp2,7 triliun, masukan terbanyak masih dari pajak dan pariwisata.. Pemerintahan disini sangat terjalin sinegitas dan harmonis koordinasinya, baik eksekutif, legislatif maupun dari pihak medianya.Makanya kami pernah mendapatkan penghargaan pengelolaan otonomi terbaik nasional, khusus untuk daerah pemekaran se Indonesia,” terang Agustina.
Sementara di lapangan,untuk sektor pengelolaan PKL,Amunisi mendapati apresiatif PKL karena pemerintah maupun Forkopimka tidak pernah ada razia,karena ini daerah wisata.Seperti yang diutarakan Bang Robby (25) PKL (penjual)Batagor salah satu jajanan khas asal Bandung. Dirinya mulai berjualan sejak tahun 1996 yang beruntung sekali bisa berjualan di depan pusat oleh-oleh Bandung Kartikasari,tepatnya di Jl.Kebon Jukut-Ciamis.Disini saya bersyukur karena bisa menambah perekonomian dan memberi nafkah keluarga khususnya,karena yang utama tidak pernah ada razia PKL.
Amunisi sendiri menilai,dengan kunjungan kerja ini pastinya banyak hal positif dan manfaat yang didapat,selain kita bisa mengetahui dan menambah wawasan secara langsung perkembangan pemerintahan dan perekonomian serta pembangunan khususnya di Bandung Barat.
(Visited 17 times, 17 visits today)
Tidak ada komentar: