Warga di Tiga Desa Kabupaten Bekasi Terancam Gagal Cocok Tanam

Oleh Alwi

bendungan- alwi- bekasi- megapolitan

BEKASI, AMUNISI- Kabupaten Bekasi merupakan salah satu lumbung padi Indonesia, bertani adalah mata pencaharian utama bagi warga Bekasi.

Menurut Lurah Desa Setia Jaya, Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, tahun ini (2017 red…)warganya tidak bisa bercocok tanam, pasalnya, tahun ini nyaris tidak turun hujan, sehingga mereka tidak bisa bercocok tanam.

Menurut Dasuka dari Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) d isini ada sekitar 7000 Kepala Keluarga, mereka mengelola sekitar 500 hektar sawah, ini meliputi tiga desa ysitu Setia Jaya, Lenggah Jaya dan Setia Laksana. “Semuanya mengalami kekeringan,”terangnya kepada media ini Jum’at 13/10/17

“Padahal Tiga Desa ini memiliki waduk seluas 300m2 dan sebelas pipa penyalur air, namun yang dibuka hanya 3 pipa, hal inilah yang menyebabkan sawah warga kekeringan dan tidak bisa cocok tanam, saya berharap pemerintah khususnya Dinas tata air memperhatikan hal ini,” imbuh Dasuka.

Hasil pantauan media ini, ada enam pompa air yang tidak berfungsi lagi, ini membutuhkan biaya Rp: 40 juta.

Ketua GP3A, Muhsin, mengtakan  hanya bisa memutar air empat kali ke hulu, empat kali ke hilir, pemerintah Kabupaten Bekasi harus segera memperbaiki enam pompa yang rusak agar nasib para petani tertolong.

“Selain itu, luas waduk pun harus segera di perluas, karena, waduk yang ada saat ini tidak mampu mengairi sawah yang ada,” ujarnya.

Menurut Kepala Desa Setia Jaya, Mardi, Rapat Desa yang digelar beberapa hari lalu menghasilkan keputusan setiap satu hektar sawah dikenakan biaya Rp: 350 ribu untuk honor 28 orang petugas GP3A atau Rp:175 juta perpanen, itupun jika konsep tersebut terealisasi dengan baik, hanya bisa membantu sekitar 40% dari 7000 Kepala Keluarga untuk bercocok tanam.

“Saya berharap,Dinas tata air harus merespons situasi darurat air di desa ini dengan cepat,” harapnya.

(Visited 1 times, 1 visits today)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.