Picu Polemik, Pidato Gub.DKI Jakarta tentang Pri dan Nonpri?

Oleh: tim

Aktivis PKB Daniel Johan, Ketua Komisi IV DPR.RIAktivis PKB Daniel Johan, Ketua Komisi IV DPR.RI (foto, istimewa)

JAKARTA, AMUNISINEWS.COM – Kembali ke Bhinekaan Tunggal Ika tercoreng akibat sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kata sambutan sebagai pidato pertamanya pasca pelantikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Senin malam (16/10) di Balaikota DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Pandangan tersebut telah mengusik beberapa warga DKI yang memang berasal muasal dari etnis atau keturunan Tionghoa, salasatunya figur aktivis PKB Daniel Johan yang berasal keturunan seperti dikutip detiknews.

Menurutnya, semua WNI yang lahir di Indonesia adalah pribumi. Jika masalah pribumi dan nonpri kembali digaungkan, bukankan ini menjadikan kemunduran jauh ke belakang. ” Mengingat perjalanan para pendahulu yaitu Presiden RI (Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, alm) yang telah merancang dan membangun
menjadikan perubahan undang undang yaitu UU No 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, mencakup  Keragaman, persatuan menjadi kekuatan Indonesia dan di lanjutkan oleh Presiden saat itu Megawati Soekarno Putri juga Susilo Bambang Yudoyono, kenapa oleh Gub.DKI terkesan diduga telah melencengkan makna yang termaktub” papar Daniel.

Lanjutnya Daniel katakan bahwa, “bersyukur Indonesia masih ada NU yang diibaratkan sebagai orangtua, perekat sosial di kancah kemajemukan dengan menerima Pancasila sebagai ideologi negara yang dianggap sebagai warisan yang harus dijaga bersama” ucap Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.

Seperti isi pidato pertamanya Gub. DKI, “Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta seperti ditulisan pepatah Madura: itik telor, ayam singngeremi. Itik yang bertelur, ayam yang mengerami” ujar Gub.DKI

Pada awal pidatonya juga menyinggung, praktik kolonial masa lalu dilanjut soal pribumi dan nonpri di acara ‘Selamatan Jakarta’ setelah pelantikan dirinya, dilangsungkan sertijab sekaligus acara pestarakyat di balaikota DKI Jakarta yang baru lalu. Walhasil akibat pidato kata sambutanya yang diduga memicu polemik telah di sampaikannya dan sudah di klarifikasi agar jangan salah pandang dalam memaknainya bagi segenap warga DKI Jakarta.

 
editor: maliki hd

(Visited 3 times, 3 visits today)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.